Terakhir update Sep 4, 2023 09:04
I. Pengalaman Nyata Berjualan laris di Shopee Selama 1 Tahun 8 Bulan, hasil dari implementasi cara jualan di Shopee dengan data. (Data 2021 Baru Sampai Agustus)
Halo, perkenalkan saya Li. Saya adalah seorang seller berpengalaman di Shopee, tujuan dari Blog ini adalah untuk memberikan informasi mengenai cara jualan di Shopee secara lengkap dengan bantuan tool Shopee.
Blog ini saya tulis secara pribadi dan tidak sampai ke tangan editor, jadi mohon dimaklumi bahasa penulisan yang sangat terus terang dan tidak indah.
Saya adalah seorang seller di Shopee yang memiliki beberapa toko dengan label Star+ dan Co-Founder DataPinter.com, pada Blog ini saya akan membagikan pengalaman saya berjualan di marketplace selama 3 tahun.
Apabila kalian betul-betul serius ingin sukses berjualan di Shopee, baca blog ini sampai habis. Setelah membaca Blog ini, kalian akan memahami secara lengkap cara jualan di Shopee:
Table of Contents:
2. Apa itu DataPinter.com dan Pentingnya Untuk Memulai dengan Tool Ini
3. Cara Sediakan Tempat Untuk Simpan Produk Atau Tanpa Tempat
4. Tentukan Modal & Konsep Untuk Berjualan
6. Validasi Pasar (Niche Market) Ide Produk
7. Buat Konsep Berjualan & Visi Bisnis
9. Cara Daftar Jualan di Shopee
Mengapa kita ingin membahas pertanyaan sangat mendasar seperti ini terlebih dahulu?
Tujuan nya sederhana, sebelum kita mulai berjualan di Shopee, kita harus mengetahui apa itu sebetulnya Shopee untuk memiliki sudut pandang yang benar karena dari pengalaman saya, banyak sekali orang yang memiliki sudut pandang yang salah terhadap Shopee dan pada akhirnya tidak mengambil keputusan bisnis yang benar.
Shopee adalah sebuah marketplace ternama di tanah air, bahkan di beberapa negara besar di dunia. Marketplace bisa diibaratkan seperti pasar modern dalam dunia virtual, yang dimana marketplace Shopee adalah pasar modern yang sudah terkenal (memiliki banyak pengunjung dan penjual).
Keuntungan kita berjualan di Shopee adalah media berjualan ini sudah memiliki banyak pengunjung (traffic) sehingga kita tidak perlu repot-repot menyebarkan brosur (istilah biasanya kalo kita jualan di tempat yang tidak ramai) untuk orang-orang mengetahui keberadaan kita. Jadi kita tekankan sekali lagi, Shopee adalah media berjualan untuk kita yang memiliki produk untuk dijual. Jadi kalau ada yang bilang anda berbisnis online, sebetulnya pada dasarnya anda hanya menjual produk pada sebuah media berjualan yaitu Shopee disini.
Pentingnya sadar akan ini sejak dini karena media berjualan banyak sekali di luar sana dan ketika kita ingin ekspansi untuk meraih keuntungan yang lebih besar, Shopee bukan pilihan satu-satunya, namun mulai dari Shopee adalah langkah yang baik dan benar untuk meraih keuntungan yang besar secara cepat dan mudah (Ketimbang jualan di pasar tradisional yang terbatas pengunjung nya) untuk cepat meraih kesuksesan dalam berusaha dagang.
II. Gambar Dashboard User DataPinter
DataPinter.com adalah sebuah tool Shopee & Tokopedia dengan kemampuan data analitika untuk para seller memulai karir nya berjualan di Shopee dan untuk membantu menjalankan usaha nya secara optimal. Saya temukan ini dari pengalaman awal saya berjualan di marketplace yaitu di Amazon di Amerika Serikat. Tool seperti ini sudah sangat umum di Amerika dan banyak digunakan oleh jutaan seller sukses disana.
Tool seperti DataPinter merupakan tool yang sangat penting karena ini akan meningkatkan tingkat kesuksesan kita secara drastis. Bayangkan ketika kita ingin berjualan namun kita tidak tahu seberapa besar jumlah permintaan pada pasar ini dan seberapa sengit kompetisi nya, ini bisa diibaratkan seperti orang buta yang kehilangan tongkat dan ingin menyebrang di jalan raya.
Lalu apa yang terjadi jika kita masuk ke pasar yang salah? Biaya peluang nya besar sekali (opportunity cost)! Kita akan kehilangan waktu dan modal kita yang sangat berharga. Maka dari itu, data sangatlah penting karena ide awal kita adalah sebuah faktor yang akan menentukan tingkat kesuksesan kita berjualan di Shopee.
Lanjut cerita, jadi setelah saya memutuskan untuk berjualan di Shopee pada akhirnya, saya menggunakan ilmu yang telah saya pelajari di Amerika untuk memulai riset produk dengan data namun sayang nya tidak ada tool seperti DataPinter ketika saya memulai pada tahun 2019 awal.
Akan tetapi untung nya pada waktu itu, Shopee masih menampilkan data yang cukup lengkap pada setiap niche market (kata kunci produk secara spesifik) yang kita cari. Sebagai contoh ketika kita mengetik kata kunci ‘Bulu Mata Magnet’, kita bisa menganalisa pasar ini di Shopee karena data seperti penjualan total dan omset per bulan tertulis secara lengkap.
Namun melakukan riset produk di Shopee sangat memakan waktu dan melelahkan karena tampilan nya sebetulnya di optimasi untuk pembeli bukan untuk penjual melakukan riset produk. Ditambah lagi, sekarang ini sudah lebih tidak memungkinkan lagi untuk melakukan ini di website Shopee karena data penjualan dan omset per bulan sudah tidak ditampilkan.
Saya sadar akan ini ketika saya ingin ekspansi toko saya dengan melakukan apa yang saya lakukan ketika memulai berjualan di Shopee yaitu riset produk dengan data, dan dari sinilah DataPinter.com lahir.
Cukup bahas mengenai fondasi berjualan di Shopee, mari kita lanjut bahas ke teori yang lebih mendalam dan sisi teknikal nya jualan di Shopee.
Jadi untuk memulai berjualan di Shopee, pastinya kita membutuhkan tempat untuk menyimpan barang. Tempat ini bisa apa saja seperti garasi rumah, ruang tamu, bahkan ruang tidur, asal tempat memiliki akses untuk barang masuk dan keluar hingga ke ekspedisi.
Biasanya tempat kita pasti memiliki akses ke ekspedisi apabila kita tidak tinggal di tengah-tengah hutan, jika baru mulai akan lebih baik kita memastikan bahwa setidaknya ada satu ekspedisi yang dekat tempat penyimpanan barang kita.
Kenapa begitu? Karena jika jumlah orderan kita dikit (dan kalau baru mulai cenderung pasti akan dikit), ekspedisi terkadang menolak untuk pickup paket atau malas-malasan (terkadang besokannya atau lusa baru di pickup). Maka dari itu jika terdapat ekspedisi dekat gudang kita, kita bisa mengantarnya ke counter sendiri.
Apabila situasi kita tidak memungkinkan kita untuk menyimpan barang, kita bisa berjualan tanpa tempat penyimpanan yaitu dengan metode dropship. Apa itu Dropship? Sederhananya, dropship bisa diibaratkan seperti trader, namun tanpa menyimpan barang, jadi kita hanya perlu menjadi penengah antara pembeli dan pemasok.
III. Ilustrasi cara jualan di Shopee tanpa stok barang dengan metode dropship
Kekurangannya adalah apabila pemasok kita nakal, pembeli toko kita bisa saja diambil mereka dengan memberikan nama mereka sebagai pengirim. Selanjutnya, kita akan bahas berbagai cara untuk dropship di marketplace:
I. Cross-platform dropshipper
Cross-platform dropship adalah jenis dropshipping yang dimana kita berjualan di platform lainnya (beda dengan pemasok kita). Contoh sederhana nya, apabila pemasok kita berjualan di Shopee, kita bisa saja berjualan di Tokopedia atau mungkin marketplace lainnya seperti lazada atau bukalapak. Pada intinya, kita ingin menghindari kompetisi secara langsung dengan pemasok kita.
Cross-platform dropship adalah jenis dropship yang paling efektif menurut saya pribadi. Saya berkata demikian karena secara logika, coba bayangkan apabila kita berjualan di pasar yang sama dengan principal (pemasok) kita? Sangat kecil kemungkinan nya bukan untuk kita bisa menyaingi pemasok kita yang jual barang yang persis sama dengan harga yang lebih murah.
II. Same-platform dropshipper
Same platform dropship adalah jenis dropship yang dimana kita menjual barang pemasok pada marketplace yang sama dengan nya. Tentunya sangat sulit untuk melakukan ini karena bisa diibaratkan kita bermain petak umpet. Yang dimana kita harus muncul pada setiap jenis pencarian yang dimana pemasok kita tidak muncul.
Jadi cara bermain menjadi same-platform dropshipper adalah kita harus mencari seluruh kata kunci turunan dari suatu produk untuk bisa tetap bertahan. Sebagai contoh apabila kata kunci yang pemasok kita gunakan untuk menjual produk parfum adalah ‘parfum’, kita bisa memaksimalkan tampilan produk kita yang dimana tidak ada pemasok kita dengan menggunakan kata kunci lainnya seperti ‘perfume’ sebagai contoh. Dengan begini, kita bisa tampil di halaman yang dimana tidak ada pemasok kita walaupun kita berjualan dalam marketplace yang sama.
Langkah-langkah yang bisa kita gunakan untuk cara menjadi dropshipper adalah sebagai berikut:
Persiapkan toko kita (Brand logo, konten dekorasi toko, dll.)
Cari pemasok yang produk nya laku namun masih cenderung baru (supaya kompetisi rendah)
Tanya pemasok apakah menerima pesanan dropship atau tidak
Jalin hubungan yang baik dengan pemasok (Karena jika ternyata kita handal mendropship, bisa saja kita mempunyai kesempatan untuk menjadi reseller untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar)
Modal yang kita butuhkan untuk jualan di Shopee sangat bervariasi, tergantung dari metode apa yang ingin kita gunakan untuk mulai berjualan.
Apabila kita ingin membuat sebuah brand sendiri kita akan membutuhkan modal yang cukup besar (Cenderung diatas Rp 50,000,000) karena kita akan perlu memesan sampel produk dari bermacam-macam produsen untuk tahap R&D, lalu biasanya akan ada minimum order quantity (jumlah pesanan minimal) dari produsen jika kita ingin buat produk kita unik supaya produk kita memiliki USP (unique selling point).
Apabila modal kita terbatas pada sekitar 5jt hingga 50jt rupiah, kita bisa coba menjadi reseller dari brand orang lain terlebih dahulu untuk mengumpulkan modal dan membangun reputasi toko karena biasanya menjadi reseller cenderung membutuhkan modal lebih sedikit namun pastikan kompetisi antara reseller belum terlalu sengit (Kalau bisa kita harus kuasai suatu daerah setidaknya untuk sameday/instan).
Apabila rentang modal kita dibawah 5jt, ada cara jualan di Shopee tanpa stok barang / cara jualan di shopee tanpa kirim barang, yaitu dropship, yang hanya memerlukan modal yang sangat minim bahkan 0 untuk produk, hanya memerlukan sedikit modal awal untuk marketing. Setelah menentukan modal dan metode berjualan, kita harus sisihkan modal untuk marketing karena sudah pasti di awal kita harus membakar duit.
Ya, anda tidak salah membaca nya, kita harus ‘membakar duit’ terlebih dahulu. Mengapa? Marketplace pada zaman sekarang ini bisa diibaratkan seperti pasar modern yang sudah ramai, dan apabila kita pendatang baru, kita akan mendapatkan lapak di pojokan yang dimana tidak ada traffic (orang lewat).
Maka dari itu kita perlu menyisihkan modal untuk iklan kata kunci, untuk memastikan produk toko kita tampil ketika seseorang ingin membeli suatu produk (ketika seseorang mengetik sebuah kata kunci pada bilah pencarian Shopee). Biasanya 1-3jt adalah nominal yang cukup untuk modal awal, tergantung dari seberapa sengit pasar yang ingin kita penetrasi.
Sedikit bonus tips, ketika kita mendapatkan traffic, jangan lupa untuk mempercantik tampilan produk nya dan optimasi konten hingga tingkat relevansi konten tinggi dengan kata kunci produk (listing optimization) supaya ketika orang melihat produk toko kita, orang tersebut ingin mampir dan bertanya (masuk ke stage marketing funnel berikutnya). Karena jika modal marketing kita sudah habis dan kita masih belum berhasil menemukan jumlah pembeli setia yang cukup (Minimum Viable Audience (MVA)), alhasil toko kita tidak akan berkembang karena kita memerlukan pembeli setia untuk memberikan listing produk kita suplemen (Data penjualan, ulasan, share, & like) untuk produk kita tampil diatas pada kata kunci produk utama. (Kita akan bahas ini lebih dalam nanti).
Setelah kita mengetahui jumlah modal yang kita akan relakan untuk memulai berjualan di Shopee, kita bisa masuk ke tahap selanjutnya yaitu cari ide produk. Percaya atau tidak, ide produk adalah satu faktor yang paling penting dalam berjualan di Shopee ataupun dalam berbisnis. Coba kita renungkan sejenak, mengapa bisnis seperti Shopee bisa sebesar itu tapi pasar modern hanya gitu-gitu aja? Jawaban nya adalah ide produk!
Ide produk akan menentukan tingkat keberhasilan kita dan seberapa cepat keberhasilan itu dapat kita capai. Dasar pemikiran yang baik dalam menentukan apakah suatu ide produk itu baik atau buruk adalah menanyakan pada diri kita sendiri apakah produk itu akan menolong banyak orang? Apakah produk itu sudah ada di pasar? Jika ada apa kekurangan nya dan apakah ada kesempatan untuk inovasi? Seberapa besar ukuran pasar nya? Apakah orang akan kembali untuk menggunakan produk kita kembali? Apakah produk dapat bertahan lama atau hanya on tren saja?
Tentunya kita mungkin tidak punya jawaban yang 100% akurat untuk seluruh pertanyaan ini, tapi setidaknya kita harus coba memakai nalar bisnis kita untuk mengira-ngira jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Untuk kasus Shopee sebagai contoh, kita bisa menjawabnya seperti ini:
Akan menolong banyak orang karena internet dapat di akses dari mana saja dan kapan saja (Beda dengan pasar fisik)
Produk sudah ada di pasar cuman belum ada pemenang yang jelas (Shopee masuk belakangan namun kompetitor lain belum begitu besar)
Ukuran pasar nya sangat besar (Bisa dilihat dari contoh negara berkembang seperti Amerika yaitu perusahaan Amazon)
Orang akan kembali menggunakan produk nya kembali karena produk lebih baik dari metode sebelumnya (Menawarkan kemudahan untuk berbelanja)
Kemungkinan besar produk akan bertahan lama karena belum kebayang ada nya substitusi lain yang lebih baik (Bisa dilihat dari negara berkembang kembali, Amazon hingga sekarang mendominasi sektor belanja konsumen)
Sekarang kita sudah mengetahui betapa penting nya ide produk, waktunya kita menerapkan metode yang benar untuk berjualan di Shopee yaitu metode data-driven market penetration technique (Teknik penetrasi pasar dengan data).
Karena jenis traffic di Shopee sudah memiliki purchase intent (Sudah tau apa yang ingin mereka beli), akan lebih mudah untuk kita memasuki pasar sebuah produk ketimbang menciptakan sebuah pasar. Namun kita tidak boleh sembarang memasuki pasar sebuah produk, karena setiap pasar memiliki kelebihan dan kekurangan nya tersendiri. Lalu cara nya bagaimana? Kita bisa manfaatkan tool Shopee seperti datapinter.com, DataPinter sudah terhubung ke 270+ kategori di Shopee dan tampilan dari hasil bilah pencarian nya telah di optimasi untuk penjual melakukan riset produk.
IV. Ilustrasi Fitur Cari Ide Produk dengan DataPinter untuk Jualan di Shopee
Dengan tampilan seperti ini, kita bisa dengan mudah menemukan ide produk yang baik. Kita bisa menggunakan filter seperti ‘terlaris’ dan ‘omset’ untuk menemukan produk yang memiliki penjualan yang besar (Data akan kelihatan dengan tool DataPinter).
Karena langkah awal dari cari ide produk yang benar adalah kita harus memastikan terlebih dahulu bahwa suatu produk dapat menghasilkan omset yang besar, setidaknya Rp. 50,000,000 untuk satu SKU (Stock Keeping Unit) barang paling laku nya, namun angka ini tentunya tidak fix, ini hanya angka berdasarkan pengalaman pribadi saja karena pastinya kita tidak ingin bekerja keras tanpa hasil yang memuaskan, karena omset produk terlaris tersebut mencerminkan akan potensi omset yang dapat kita raih ketika kita menjual produk yang serupa.
Disamping hasil yang memuaskan yang penting untuk memotivasi kita, pasar yang besar cenderung lebih mudah untuk membuahkan hasil secara cepat, asal kompetisi nya masih terukur (akan kita bahas lebih lanjut nantinya). Untuk sekarang ini, mari kita tulis ide-ide produk yang telah kita temukan diatas kertas, notes, atau apapun itu untuk kita validasi ide nya.
Setelah kita menemukan sejumlah ide produk, langkah selanjutnya yang kita harus lakukan adalah validasi ide produk kita untuk mendapatkan gambaran akan potensi dari pasar produk tersebut. Caranya mudah dengan tool Shopee DataPinter, kita bisa menggunakan fitur ‘Validasi Ide Produk’.
V. Ilustrasi Fitur Validasi Ide Produk DataPinter.com (Untuk Berjualan di Shopee Agar Cepat Laku)
Pada fitur ini, kita bisa memasukkan kata kunci utama (seed keyword) dari setiap ide produk kita, fitur ini terhubung dengan Shopee yang dimana hasil pencarian yang keluar akan sama dengan hasil dari bilah pencarian shopee, namun perbedaan pada DataPinter adalah user interface (UI) nya di optimasi untuk melakukan riset saja, jadi bukan untuk pembeli melainkan untuk penjual. Sebagai contoh mari kita anggap ide produk kita adalah tenda anak dengan kata kunci utama ‘tenda anak’ seperti contoh gambar diatas.
Metode yang kita gunakan adalah ‘sampling pasar’, yang dimana kita ambil (50) produk terlaris pada pasar ini sebagai sampel untuk mewakili seluruh pasar nya di Shopee (terkadang harus lebih besar sampling nya tergantung ukuran pasar produk). Untuk pasar ini, 50 merupakan angka yang cukup karena jika kita terus scroll kebawah, omset dari setiap produk nya sudah sangat mengecil yang mengindikasikan bahwa pasar ini tidak terlalu besar (jika dibandingkan dengan pasar seperti ‘hijab wanita’)
Setelah data-data dari setiap produk yang dijual di pasar tersebut keluar, kita bisa menganalisa nya secara langkah demi langkah untuk memastikan kita menganalisa nya secara cermat. Berikut langkah-langkah nya:
I. Ukur Permintaan
VI. Ilustrasi Data Produk di DataPinter.com
Pada gambar diatas, kita bisa melihat seperti apa bentuk dari data sebuah produk yang ditampilkan pada fitur ini. Hal pertama yang harus kita perhatikan adalah ‘Omset 30 hari’ karena ini merupakan pengukur kita akan omset 30 hari yang dapat kita raih nantinya ketika kita menjual produk yang serupa.
Selain memastikan Omset 30 hari nya harus besar (Kalo bisa diatas Rp 50,000,000, namun angka bervariasi, apabila pasar produk masih baru bisa angka yang rendah terkadang tidak apa-apa karena bisa jadi sinyal yang baik bahwa pasar kemungkinan akan on tren), kita harus membandingkan omset 30 hari produk terlaris dengan produk-produk lainnya pada halaman ini karena kita ingin pastikan bahwa pasar ini tidak di dominasi oleh satu pemain saja.
Logika nya sederhana, apabila pasar ini didominasi oleh satu pemain, akan semakin sulit untuk kita penetrasi pasar nya, artinya produk yang ditawarkan oleh si pemenang sangat baik hingga pembeli sudah sangat puas dengan produk yang ditawarkan. Artinya pada pasar ini sudah tidak banyak lagi pengadopsi awal (early adopter), yang selalu berdiri pada barisan yang depan ketika muncul produk baru untuk mereka beli.
II. Ukur Kompetisi
VII. Ilustrasi Pengukur Kompetisi
Pertanyaan pertama yang harus kita bahas adalah mengapa rata-rata ulasan menjadi pengukur kompetisi?
Yang pertama karena tidak mungkin kita bisa mengukur jumlah produk yang beredar di pasar karena penjual banyak yang datang dan pergi, dan banyak sekali dropshipper.
Yang kedua, faktor utama yang membuat calon pembeli membeli produk adalah ulasan.
Ulasan memberikan kita ketenangan akan ketidakpastian yang kita dapatkan sebelum kita mencoba suatu produk, maka dari itu ulasan adalah pengukur kompetisi.
Coba bayangkan, apabila kita adalah seorang pembeli yang ingin membeli produk, lalu ada dua pilihan produk yang sama persis, namun yang satu memiliki ulasan sebanyak 10,000, dan yang satu nya memiliki 5,000, kemungkinan besar yang mana yang akan kita pilih?
Tentunya kita akan memilih produk yang lebih dipercaya oleh mayoritas pembeli, yaitu produk yang memiliki ulasan yang lebih banyak. Kesimpulannya, semakin rendah rata-rata ulasan suatu pasar, akan semakin mudah untuk kita penetrasi pasar nya.
Namun terlalu rendah juga tidak terlalu baik, karena ini bisa jadi indikasi akan fake order (walaupun sekarang marketplace seperti Shopee sudah sangat melarang fake order). Jadi rentang rata-rata ulasan menurut saya pribadi yang cukup baik adalah 100-5000.
III. Ukur Peluang Pasar
VIII. Ulasan buruk dari pembeli produk Tenda Anak untuk kita pelajari dengan harapan ada nya peluang akan perbaikan produk
Pada tahap ini, kita harus menggunakan nalar bisnis kita dan meriset lebih mendalam tentang ide produk kita. Menggunakan ide kita yang sebelumnya ‘tenda anak’, kita bisa mendapatkan wawasan dengan membaca ulasan-ulasan pembeli produk tenda anak di Shopee.
Setelah membaca, kemungkinan besar kita dapat menemukan pembeli yang tidak senang karena produk ada kekurangan misalkan ‘bahan nya tipis mudah sobek’, ‘pintu tenda nya tidak mudah dibuka’, dan banyak lainnya.
Dari semua keluhan pembeli ini, kita bisa mengukur akan peluang kita untuk berjualan produk tersebut. Semakin banyak keluhan, semakin baik karena artinya kita bisa mempunyai banyak opsi untuk berinovasi dan menawarkan produk yang lebih baik.
Tapi tentunya, nalar bisnis juga penting pada tahap ini. Coba tanyakan pada diri kita, apakah perbaikan ini tidak signifikan atau pembeli akan sangat menghargai perbaikan ini?
Karena terkadang pembeli hanya mengungkapkan rasa kekesalan sesaat saja dan pada kenyataannya tidak begitu peduli akan hal tersebut saat memutuskan untuk membeli produk.
IV. Ukur Harga Rata-Rata Pasar
IX. Ilustrasi Rata-Rata Harga Pasar Tenda Anak
Yang berikutnya kita harus perhatikan adalah rata-rata harga pasar produk. Ini penting karena kita harus mengetahui kira-kira di harga berapa yang masih bisa diterima oleh calon pembeli dalam pasar untuk produk ini.
Apabila kita menaruh harga diatas harga rata-rata, ini berarti produk kita akan tergolong premium dan akan lebih sulit untuk menjangkau pembeli dan juga sebaliknya.
Dari sini, kita bisa mengetahui kira-kira berapa margin keuntungan produk yang dapat kita raih nantinya ketika kita sudah mengetahui harga modal dari produk ini. Kita akan bahas mengenai margin keuntungan lebih mendalam pada topik berikut ini.
V. Lihat Harga-Harga Para Pemasok
Untuk melihat harga-harga para pemasok, kita harus mencari pemasok nya terlebih dahulu dan terdapat 3 cara pada zaman sekarang ini yaitu:
X. Ilustrasi mencari pemasok di marketplace dengan DataPinter menggunakan filter ‘Harga Termurah’
XI. Ilustrasi mencari pemasok ‘Tenda Anak’ pada Alibaba.com
XII. Ilustrasi mencari pemasok di bilah pencarian google.com dengan harapan untuk menemukan pemasok lokal
Setelah kita sudah menemukan pemasok kita, kita bisa meminta katalog produk dan menanyakan soal harga modal.
Setelah mengetahui harga modal kita, kita harus mengetahui margin keuntungan produk kita dengan rumus (Harga Jual - Modal)/ Harga jual. Sebagai contoh:
Harga jual 100,000,
Harga Modal 50,000, jadi
(100,000 - 50,000)/100,000 = 0,5 * 100 = 50%
Ini berarti setiap produk yang kita jual dengan harga 100,000, kita kalikan dengan margin keuntungan kita yaitu 50% akan menghasilkan keuntungan bersih produk kita yaitu Rp 50,000.
Ini penting karena kita harus tau margin keuntungan kita secara persentase untuk budgeting nantinya, karena nantinya akan ada potongan dari Shopee sejumlah 1%/3%/5%/7% dll. tergantung di kategori apa kita berjualan, belum lagi budget marketing, karyawan dan lain-lainnya.
Maka dari itu, apabila harga para pemasok cenderung tinggi, ini menjadi suatu indikasi bahwa sudah terjadi perang harga yang luar biasa pada pasar produk itu sehingga harga pasar sudah mendekati harga produsen.
Apabila seperti ini, kita harus memastikan inovasi kita cukup sensational apabila kita ingin menjual produk kita secara premium.
(Bonus Tips) Karena sebisa mungkin kita harus memastikan Net-Profit Margin (NPM) kita nantinya harus 20% setidaknya (Sebisa mungkin), supaya kita bisa sisihkan nominal uang yang lumayan (retained earnings) untuk diinvestasikan kembali ke dalam toko kita untuk mengembangkan nya lebih lanjut.
Apa itu konsep Berjualan dan Visi Bisnis? Mari kita bahas satu per satu.
Terdapat beberapa cara jualan di Shopee agar laris yang bisa kita gunakan untuk memulai perjalanan karir kita sebagai seorang seller online. Berikut adalah beberapa cara yang akan kita bahas:
XIII. Tabel ilustrasi kelebihan dan kekurangan setiap konsep berjualan di Shopee
Setelah kita mengetahui beberapa kelebihan dan kekurangan dari setiap cara jualan di Shopee, selanjutnya yang harus kita lakukan adalah menentukan jalan yang kita pilih dan tentukan visi kita, karena tanpa visi kita akan kehilangan arah dalam menjalankan usaha kita.
Visi bisa apa saja, sebagai contoh apabila kita berjualan tenda anak, kita bisa memberikan visi usaha seperti “Menjadi pionir dalam menjual barang-barang anak di Indonesia” atau “Menjadi usaha yang terdepan dalam usaha menciptakan Tenda Anak”.
Visi adalah sebuah tujuan, yang terpenting adalah kita memiliki tujuan, supaya kita terus fokus untuk mencapai tujuan tersebut.
Terdapat berbagai media sosial yang perlu kita gunakan ketika kita berjualan di Shopee untuk menjangkau lebih banyak calon pembeli.
Namun untuk permulaan, media sosial yang saya sarankan adalah instagram terlebih dahulu, setelahnya sewaktu toko online kita sudah jalan, kita bisa melebarkan sayap ke tiktok, youtube, facebook, twitter, website sendiri, dan lain-lainnya.
Mengapa instagram? Pada zaman sekarang ini instagram merupakan media sosial yang paling banyak digunakan untuk berjualan produk, sehingga jenis traffic nya beragam dari yang memiliki purchase intent (keinginan membeli) hingga yang hanya ingin cari kesenangan.
Disamping itu, instagram memiliki tingkat engagement yang tinggi serta pengguna yang sangat banyak.
Dengan mempunyai profil Instagram, usaha kita bisa dianggap legit (sah dimata para calon pembeli, yang dimana ini akan memberikan kepercayaan lebih terhadap brand produk/toko kita).
Namun, tentunya kita harus aktif mengelola akun instagram kita, karena apabila terlihat bahwa kita tidak aktif, usaha kita bisa malah bisa dianggap mati atau sudah bangkrut.
Maka dari itu, pastikan kita sudah mengetahui siapa yang akan mengurus instagram kita terlebih dahulu sebelum memulai, untuk permulaan jika modal kita minim, cobalah untuk meluangkan waktu untuk setidaknya posting 1x sehari atau minimal 2x sehari supaya kelihatan aktif, apabila memiliki modal, kita bisa meluangkan sejumlah uang (biasanya 2jtan per bulan) untuk bekerja sama dengan SMM (social media management).
Sebelum kita mau membuka toko, pastikan kita memiliki nomor HP yang siap kita korbankan untuk membuka toko di Shopee (Nomor HP tidak boleh terpakai untuk akun Shopee). Jika sudah punya, kita bisa langsung kunjungi Shopee.co.id.
XIV. Ilustrasi halaman Shopee dan cara mendaftar
Setelah kita ketuk tombol ‘daftar’, kita akan diarahkan ke sebuah halaman yang dimana kita harus memasukan nomor HP. Setelah itu kita tinggal mengikuti petunjuk nya.
I. Mempersiapkan Toko
Setelah kita sudah mempunyai akun, jangan lupa untuk memastikan bahwa username akun kita harus sama dengan nama toko kita untuk memudahkan calon pembeli loyal kita nantinya dalam mencari toko kita (Juga kelihatan lebih profesional tidak campur aduk dengan akun pribadi).
Setelah itu kita bisa mulai mengatur dari yang paling atas yaitu ‘pengaturan pengiriman’. Disini kita atur ekspedisi apa yang ingin kita pakai sehingga nanti calon pembeli dapat menggunakan ekspedisi tersebut. Saran saya tidak usah nyalakan banyak-banyak, sebagai permulaan coba nyalakan dua saja (dari pengalaman pribadi gunakan shopee express, jika belum diberikan, bisa gunakan Sicepat dan J&T).
Jangan lupa untuk mengaktifkan juga COD, sameday, dan instan karena ini sangat mempengaruhi omset toko kita. Dengan lebih banyak opsi, kita memberikan calon pembeli kenyamanan berbelanja dan dari pengalaman pribadi ini memang sudah kebutuhan pokok setiap toko.
Selanjutnya kita bisa langsung ke ‘profil toko’ dan mengisi banner toko, serta konten lainnya (jika ada). Saran saya setidaknya banner toko harus ada supaya ketika calon pembeli mengunjungi toko, toko tampak profesional (untuk menambah kepercayaan=konversi). Setelah itu jangan lupa untuk mengisi deskripsi toko.
Deskripsi toko bisa kita isi dengan menjawab pertanyaan seperti kenapa kita memulai membuka toko ini (Jangan tulis karena butuh uang, fokus pada nilai tambah), maksud dan tujuan nya apa, lalu bisa tekankan kelebihan-kelebihan toko yang akan kita lakukan.
Setelah ini kita bisa ke ‘dekorasi toko’ untuk mempercantik toko kita. Kita bisa melakukan ini dengan mendesain sendiri menggunakan templat-templat dari tool desain seperti canva atau sejenisnya, atau kita bisa mencari freelancer dari website freelance seperti fastwork.id ataupun fiverr.com.
Selanjutnya jangan lupa untuk mengisi alamat kita supaya kurir ekspedisi mengetahui dimana paket bisa di pickup. Ini bisa kita isi pada bagian ‘alamat saya’ di bagian paling bawah. Yang terakhir jangan lupa untuk mengisi ‘layanan pembeli’ yaitu asisten chat dan asisten FAQ untuk memudahkan kita membalas pembeli, karena percaya atau tidak attention span (durasi fokus) pembeli pada zaman sekarang sangat rendah, jadi kita harus memberikan mereka informasi yang mereka perlukan secara cepat.
II. Cara Optimasi Listing Produk
Sebelum kita gali lebih dalam, kita harus mempunyai cara berpikir yang tepat untuk optimasi listing produk karena banyak sekali seller yang salah memahami algoritma mesin pencarian Shopee sehingga mereka spamming kata kunci pada akhirnya.
Apa itu optimasi listing? Optimasi listing adalah sebuah tindakan dengan tujuan untuk kita mengoptimasi jumlah calon pembeli membeli produk kita. Caranya bagaimana? Kita harus mulai dari penulisan judul yang tepat, deskripsi yang lengkap, dan foto-foto yang indah dan tepat. Namun kita harus memahami dulu fungsi dari setiap faktor ini terhadap listing produk kita.
Judul (CTR)
Apa itu CTR? CTR adalah (Click-through-rate) yaitu jumlah calon pembeli yang klik tautan produk kita dibagi jumlah calon pembeli yang melihat. Sebagai contoh kalo yang klik 100 orang dan yang melihat 200 orang, artinya produk kita memiliki angka CTR 0.5 atau 50%.
Mengapa ini penting? Karena CTR merupakan alat pengukur untuk kita terus mengoptimasi listing produk kita. Jadi peran judul disini adalah untuk memastikan bahwa judul kita sama dengan apa yang digunakan oleh calon pembeli untuk membeli suatu produk.
Apa maksudnya? Jika mayoritas pembeli menggunakan parfum untuk membeli parfum, kita harus menggunakan parfum untuk menjual parfum, dan apabila pembeli menggunakan perfume untuk membeli parfum, kita harus menggunakan perfume untuk menjual parfum.
Tujuan nya apa? Supaya ketika calon pembeli ingin membeli produk kita, produk kita dapat muncul (karena kata kunci yang digunakan sama) dan ingin di klik oleh calon pembeli (karena maksud nya sama), karena jika tidak muncul, artinya tidak ada omset.
Lalu kalo calon pembeli menggunakan kedua nya bagaimana untuk membeli parfum, parfum dan perfume? Tidak jadi masalah, kita bisa menulis judul kita sedemikian rupa supaya nampak dan kedengaran natural namun masih menggunakan kedua kata kunci tersebut. (Contoh - Parfum (Merek) merupakan parpum Eau de parfum yang adalah perfume cowok tahan lama)
Sekarang ini, Shopee memperbolehkan kita untuk menulis 255 karakter dalam judul kita, jadi kita harus menggunakan ini semaksimal mungkin dengan memasukkan seluruh kata kunci turunan dari produk kita (hanya setelah menulis 50 karakter pertama senatural mungkin karena ini merupakan kalimat yang nampak pada interface smartphone) untuk menggapai sebanyak mungkin calon pembeli.
Foto - Foto (CTR & Conversion)
Yang selanjutnya adalah Foto. Foto merupakan aspek yang sangat penting untuk memaksimalkan CTR (Click-through-rate) dan Conversion (konversi) kita. Konversi adalah jumlah orang yang membeli dibagi jumlah orang yang klik. Jadi jika yang membeli 5 orang dan yang klik adalah 15 orang, tingkat konversi produk kita adalah 5/15 = 0,33 atau 33%.
Mengapa ini penting? Karena sepanjang kita berjualan, kita akan melakukan trial and error dan terus bereksperimen untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Foto A dan Foto B akan membuahkan hasil yang berbeda dan juga seterusnya. Kita harus pastikan kita menggunakan foto yang paling membuahkan hasil.
Lalu pertanyaan nya apa itu foto yang baik? Walaupun pertanyaan ini sangat subjektif, kita bisa coba menggunakan kacamata pembeli terlebih dahulu untuk mempunyai pengertian yang lebih dalam.
Apa sih yang ingin kita lihat ketika kita ingin membeli sebuah produk? Pastinya kita ingin bisa seolah-olah merasakan produk ada pada tangan kita, yaitu dengan melihat foto yang kualitas nya sangat bagus dengan background putih jelas. Ini akan menjadi foto utama kita untuk menonjolkan produk kita, kita juga bisa tambahkan kelebihan2 seperti izin dan simbol untuk lebih meyakinkan pembeli untuk foto pertama ini supaya tidak kelihatan terlalu polos.
Selanjutnya apa lagi yang ingin kita lihat? Tentunya kita juga ingin secepat mungkin memahami produk, jadi akan sangat baik apabila kita menambahkan infografik yang menarik supaya calon pembeli bisa memahami produk yang kita jual secara cepat.
Yang selanjutnya adalah biasanya kita ingin mencoba produk tersebut, caranya bagaimana kalau kita hanya bisa menaruh gambar? Tentunya kita harus menaruh gambar dengan jenis ‘lifestyle’, yaitu gambar yang menunjukan produk kita sedang dipakai oleh manusia, sehingga calon pembeli bisa merasakan apa yang akan dirasakan ketika menggunakan produk kita.
Selebihnya, kita bisa menambahkan foto-foto menarik lainnya yang menonjolkan nilai-nilai lebih pada produk kita. Dengan demikian, ini akan memaksimalkan keinginan calon pembeli klik produk kita saat melihat dan membeli setelah mengklik produk kita.
Deskripsi (Conversion)
Tujuan utama dari deskripsi produk adalah untuk memberikan pengetahuan kepada pembeli secara menyeluruh supaya pembeli tidak punya keraguan sama sekali. Karena salah satu faktor yang membuat pembeli tidak membeli adalah keraguan. Jadi pada kolom deskripsi, yang ingin kita lakukan adalah menjelaskan produk kita selengkap dan sependek mungkin sehingga mudah untuk dimengerti dan dibaca.
Apabila masih bingung, kita juga bisa menggunakan tool ‘Optimasi Produk’ dari DataPinter.com yang dapat membantu kita untuk mengoptimasi listing produk kita.
XV. Ilustrasi Fitur Optimasi Produk DataPinter.com (Masih banyak rekomendasi lainnya yang kepotong)
III. Cara Iklankan Produk
Sebelumnya, kita telah mempelajari ilmu click-through-rate (CTR) dan conversion (konversi) dan pengetahuan ini sangat berguna untuk kita aplikasikan untuk mengiklan karena kita akan melakukan banyak sekali trial and error untuk mengoptimalkan iklan produk kita.
Jadi langsung saja kita klik tombol ‘iklanku’ pada dashboard seller centre kita dan mulai beriklan. Dari pengalaman saya ada dua jenis iklan yang efektif yaitu ‘Iklan pencarian’ dan ‘Iklan produk serupa. Pada blog ini, kita akan membahas iklan pencarian karena iklan serupa cukup mudah dilakukan dengan cara menaruh budget saja dan lihat apa reaksi algoritma terhadap budget tersebut. Apabila hasil baik kita cukup naikan budget dan juga sebaliknya.
Jadi apa itu iklan pencarian? Iklan pencarian adalah jenis iklan yang dimana kita bertempur dengan kompetitor untuk merebutkan visibilitas produk kita pada suatu kata kunci, bisa diibaratkan seperti lelang, yang ‘bid’ terbesar ialah yang menang.
Namun pada marketplace seperti Shopee kenyataan nya tidak sesederhana itu karena terdapat banyak faktor lainnya yang mempengaruhi peringkat produk kita selain ‘bid’, yaitu penjualan, ulasan, like produk, jumlah produk terjual, CTR, conversion, dan banyak lainnya yang bahkan tidak kita ketahui.
Namun intinya Shopee ingin memberikan produk yang paling diinginkan oleh calon pembeli selalu di paling atas untuk memaksimalkan kepuasan pelanggan (yaitu user Shopee dan seller Shopee). Jadi bagaimana caranya kalo kita baru mulai berjualan? Kita tentunya harus menyiapkan sejumlah modal untuk dibakar sehingga produk kita dapatkan visibilitas terlebih dahulu supaya dapat dilihat oleh calon pembeli.
Walaupun terdapat banyak faktor lainnya yang mempengaruhi peringkat, faktor utama nya tetap lah ‘bidding price’ yaitu jumlah yang kita bayar ketika pembeli klik produk kita. Jadi caranya seperti ini, anggap kita berjualan parfum.
XVI. Ilustrasi Fitur Iklanku Shopee
Tentunya jika kita baru mulai berjualan, kita ingin mencoba setidaknya lebih dari 10 kata kunci untuk kita tes kata kunci yang mana yang mempunyai performa terbaik.
Dari contoh foto diatas, kita sedang bid Rp 300 untuk kata kunci parfume, Rp 350 untuk Parpum, dan seterusnya. Setelah kita melakukan ini, kita harus biarkan iklan kita berjalan hingga data seperti peringkat rata-rata keluar.
Setelah kita mendapatkan data peringkat rata-rata, kita ingin memastikan bahwa peringkat rata-rata listing iklan produk kita berada pada rentang 5-10, karena jika dibawah 5 artinya bid iklan kita terlalu mahal (walaupun sebetulnya baik artinya produk kita sering tampil diatas tapi tidak perlu), dan diatas 10 artinya bid iklan kita terlalu murah.
Dari pengalaman saya rentang yang paling optimal adalah 5-10 sehingga produk kita dapat dilihat oleh mayoritas calon pembeli karena urutan 5-10 artinya produk kita masih tampil pada halaman 1, dan pada zaman sekarang ini tampil di halaman 1 dan 2 sangatlah berbeda jika bicara soal visibilitas.
Ketika produk kita sudah mendapatkan visibilitas yang baik pada setiap kata kunci yang kita pilih, yang selanjutnya kita ingin optimalkan adalah memilih kata kunci yang paling relevan untuk menghemat budget marketing kita.
Caranya adalah dengan mengukur data persentase klik % yaitu (CTR), kata kunci dengan CTR yang tertinggi mengindikasikan bahwa relevansi produk kita tinggi terhadap kata kunci tersebut.
Hal ini terjadi karena sebagai contoh apabila kita ingin membeli ‘parfum wanita’ dan ada seseorang yang menjual ‘parfum wanita’, artinya barang yang dijual cocok dengan apa yang kita cari, sehingga ketika kita melihat barang tersebut kita akan klik tautan produk nya.
Ketika banyak event seperti ini, CTR kita akan nampak bagus karena artinya produk yang kita tawarkan pada kata kunci tersebut sangat relevan (Kalo kita jual parfum wanita dan iklankan pada kata kunci ‘Parfum’, CTR akan lebih rendah karena orang yang mencari parfum bisa saja mencari parfum pria).
Apabila relevansi rendah, iklan kita akan semakin memakan biaya (tidak efektif), karena churn rate (orang klik dan pergi) akan tinggi.
Setelah kita memahami cara optimasi CTR, yang berikutnya baru kita kejar optimasi Konversi, yaitu dengan mengoptimalkan photo dan deskripsi listing produk seperti yang kita bahas sebelumnya.
Lalu yang terakhir dan yang terpenting adalah CIR Langsung, yaitu pengukur yang paling penting dan yang akan menentukan tingkat pertumbuhan penjualan produk kita.
XVII. Ilustrasi Fitur Iklanku Shopee (CIR Langsung)
Apa itu CIR Langsung? CIR (Cost-Income Ratio) Langsung adalah sebuah alat pengukur untuk mengetahui apakah iklan kita menguntungkan atau tidak.
Rumus nya adalah biaya/pemasukan, jadi kalo biaya iklan kita Rp 5,000 dan pemasukan nya Rp 20,000, artinya CIR Langsung dalam kata kunci tersebut adalah 5,000/20,000 = 0,25 atau 25%.
Lalu fungsi nya apa? Kita harus memastikan bahwa biaya ngiklan kita dibawah margin keuntungan produk kita, jadi jika CIR Langsung kita 25%, margin keuntungan produk kita harus >25% apabila kita ingin tetap untung, belum lagi masih ada biaya layanan dan admin shopee yang perlu kita perhitungkan.
Jadi kita harus kombinasikan CIR Langsung dengan peringkat rata-rata untuk mengoptimalkan iklan, apabila peringkat rata-rata produk kita 5 (Rentang optimal 5-10) dan CIR langsung kita diatas margin keuntungan produk kita, kita bisa menurunkan ‘bid’ untuk kata kunci tersebut untuk menghemat biaya sehingga CIR Langsung kita bisa pada angka yang optimal yaitu di bawah margin keuntungan produk dan juga sebaliknya.
Setelah kita menurunkan ‘bid’ untuk kata kunci nya, kita bisa menunggu hingga beberapa hari atau seminggu untuk melihat data nya kembali, setelah itu apakah hasil nya lebih baik atau lebih buruk? Hal ini harus terus kita ulang dan ulang hingga kita mendapatkan keuntungan yang optimal.
Selamat apabila anda berhasil membaca hingga bagian penutup ini, saya doakan semoga kerja keras anda tidak sia-sia dan akan meraih keuntungan yang luar biasa secara cepat dan berkesinambungan. Jangan lupa untuk terus belajar karena tentunya masih banyak ilmu yang bisa dipelajari walaupun sekarang anda sudah dibekali dengan ilmu yang cukup untuk memulai perjalanan berjualan di Shopee anda.
Salam sukses,
Li.
Salah satu caranya adalah dengan menggunakan DataPinter.com! DataPinter.com merupakan Software Tool Shopee yang dapat membantu kamu melihat semua data Produk, Kategori, Kata Kunci, Toko, dan lebih lagi untuk membantu kamu menjual lebih baik di Shopee dan raih omset miliaran rupiah! Dengan menggunakan DataPinter.com, kamu dapat melihat semua data produk di dalam 270+ kategori lainnya, untuk mendapatkan informasi:
Daftar untuk menggunakan DataPinter.com sekarang Gratis!
Syarat dan Ketentuan
Copyright Datapinter - 2021
Testes.. baru saja melakukan Riset Kata Kunci skincare